Rehat dulu cerita-ceritaya. Kali ini kita bakalan ngobrolin yang agak serius dikit. Saya akan berbagi beberapa tips gimana caranya lulus cepet ngerjain skripsi. Lulus cepet yang saya maksud disini adalah bukan ngerjain skripsi dengan main keroyokan, satu skripsi di kerjain orang se-kelurahan. Tapi dengan cara yang lain, yang lebih bisa di pertanggung jawabkan. Karna mahasiswa di sumpah, untuk mengedepankan intelektualitas. Bukan demi gelar dengan ambisi sesaat. Sebelum ngobrolin lebih jauh soal skripsi, saya awali dulu cerita kali ini dengan sebuah pengantar.
Bayangin aja….
Dari saya sekolah mulai SD mau masuk ke SMP, tiap mau lulus hukumnya wajib buat ngikutin ujian nasional. Begitu pun sampai tamat lulus SMA. Peristiwa ujian nasional itu adalah penentuan hasil belajar kita selama tiga tahun. Lewat ujian nasional-lah, nasip kita di dunia pendidikan di tentukan. Terkesan, seolah-olah sekolah selama tiga tahun, nasipnya di tentukan selama sehari. Penentuan inilah, yang menjadi momok menyeramkan di kalangan anak Indonesia, termasuk saya dulu yang pernah mengalamin. Momok dimana hanya menunggu sebuah hasil bertuliskan:
Lulus atau Tidak Lulus
Sejarah bermula dari kronologi peristiwa ini......
Dan, di hari penentuan itu, membuat siapa pun bakalan berada dalam situasi ketar-ketir, serba was-was. Serba terjebak dalam situasi yang menegangkan. Dan dalam situasi semacam ini, bisa menghasilkan turunannya membuat siapa pun bisa tertekan. Dari ke adaan inilah, lalu muncul kalangan penyuka jalan pintas. Ada yang enggak siap dengan ujian, lalu membeli bocoraan jawaban. Ada juga yang siap dengan ujian berbekal contekan ukiran di paha kanan dan kiri. Saya harap kalian tidak ada dalam dua kategori yang saya sebutkan tadi.
Kaum-kaum penyuka jalan pintas inilah yang harus di perhatikan. Kita enggak mau mereka terjebak dalam lorong gelap bernama akademik. Juga enggak mau aja, di kampus di susupi pecinta Mahapala, yang kalau di uraikan menjadi: Mahasiswa paling lama. Buntutnya, bisa telat di wisuda, skripsinya pun mangkrak gitu aja enggak di sentuh.
Selama mengikti masa pendidikan, disitu ada ujian yang harus di hadapi. Sampai di bangku kuliah pun, ujian itu tetap ada, tapi bukan ujian nasional. Sudah beda, dan sudah ganti nama. Ujian itu telah berevolusi berganti nama menjadi: Skripsi. Iyap, skripsi.
Sebelum saya di wisuda. Kepada para mahasiswa dimana pun kalian berada, izinkanlah saya sebagai mahasiswa yang jomblo ini, menjelaskan seputar momok yang menyeramkan yang masih menghantui tentang Seputar Skripsi (di singkat SS). Momok hantu skripsi ini, sering menyelinap masuk ke mental mahasiswa. Mereka-mereka yang enggak siap mental, menyeret proses pembuatan skripsi mengalami, penundaan. Kita tahu di dunia pendidikan negeri ini, skripsi adalah perjuangan terakhir untuk merebut gelar sarjana.
Dalam kesempatan ini saya akan menghadirkan sejumlah keterangan yang telah saya temui di beberapa jurusan di kampus saya. Termasuk fakultas saya sendiri. Sebelum saya menurun kan keterangan yang terkumupul ini, saya bergeriliya ke fakultas-fakultas tetangga. Dari keteragan sumber-sumber ini, saya tulis untuk membantu mereka-mereka yang ketakutan atau pun parno menghadapi Skripsi. Ide membuat tulisan ini, karena saya terkadang sempat ciut nyali menghadapi batuan terjal meraih gelar sarjana.
Oke… sekian dulu sambutan saya di atas. *Turun Podium (di lemparin Skripsi)*.
Mari kita simak, penelusan saya yang pertama. Di urut berdasaran yang paling krusial. Jenis-jenis hantu apa saja yang mengganggu mahasiswa tinggkat akhir?.
Mari merapat disini. *ngebentangin tiker*