Catatan Mahasiswa

GORESAN PEMIKIRAN & UKIRAN PENGALAMAN SEORANG MAHASISWA

Rabu, 29 Januari 2014

MENCARI PACAR LEWAT FACEBOOOK? BEGINILAH CARANYA





Unknown | 11:11:00 AM | 1 Comment so far | +1


Mencari pacar  lewat facebook sepertinya bisa dijadikan pilihan. Anda semua tentu juga sudah tahu bahwa rezeki, jodoh dan kematian itu ada di tangan Tuhan YME. Kita hanya diwajibkan berusaha semaksimal mungkin, untuk hasilnya serahkan saja kepada-Nya. Bagi yang masih jomblo, jangan ciut nyali. Yakinlah bahwa jodoh anda sebenarnya sudah ada, hanya tinggal menjemputnya saja. Jika anda merasa selama ini kesulitan mencari pasangan, padahal anda juga merasa sudah sangat mati-matian mencarinya, jangan khawatir, banyak jalan menuju roma.

Mencari pacar  lewat facebook pantas dicoba. Kalau memang tidak ada yang melarang, kenapa harus tidak berani mencobanya? sah-sah saja. Kami yakin anda semua sudah mempunyai akun di facebook. Jaman sekarang, anak kecil saja sudah punya facebook, masa iya sih anda sampai ketinggalan jaman karena belum memiliki akun facebook. Apa bisa mencari pacar lewat facebook? tentu bisa, yuk simak caranya.


Cara mencari pacar lewat facebook :

1. Akun facebook anda harus asli
Jika anda memang berniat mencari pacar atau pasangan hidup melalui facebook, tentu saja data diri anda di facebook harus benar-benar asli. Mulai dari nama, alamat, foto dan keterangan lainnya yang diperlukan harus benar-benar asli apa adanya dan tidak perlu dikurangi dan ditambahi. Apa adanya saja.

Minggu, 26 Januari 2014

DERITA MAHASISWA SEMESTER AKHIR





Unknown | 10:35:00 AM | 3 Comments so far | +1





Hallo braaayyy
Long time no see banget yah.

Maaf banget akhir-akhir ini jadi jarang banget ngepost (btw, kalau dipikir sepertinya tiap masuk bulan baru pasti deh ya saya selalu minta maaf jadi jarang ngepost...gomennasai...)

Tapi kasus kali ini benar-benar melelahkan. Akhirnya saya menyadari deritanya jadi mahasiswa (hampir) semester akhir. Astaga, saya baru sadar kalau saya sekarang sudah termasuk mahasiswa senior di kampus, mahasiswa yang sudah punya tiga adik angkatan, padahal kayanya saya masuk kuliah pertama itu masih kemarin sore...eh tau-tau udah jadi mahasiswa (hampir) uzur saja.

Time went so fast huh?
Tapi bukan itu yang saya soroti di postingan kali ini. Di postingan ini, ijinkanlah saya berbagi dan berkeluh kesah tentang perkuliahan saya di semester 7 ini. Semester tujuh itu bagi saya deritaaaaaaaa bangeeettt!!

Sungguh ini saya yang jadi makin bego atau emang mata kuliahnya jadi semakin susah untuk dicerna di otak, hati, dan usus tapi serius saya benar-benar kelelahan dan keteteran untuk mengikuti materi perkuliahan semester ini. Dengan tuntutan proposal yang harus selesai semester ini. Ini memang beban bagi STMJ (Semester Tujuh Masih Jomblo). Efeknya setiap habis mengikuti kuliah suatu mata kuliah tertentu bawaannya badan lemes luar biasa, kepala pusing tujuh ratus keliling, maag kumat, dan gejala-gejala keletihan yang lain.

Padahal nih, saya ini mahasiswa Fakultas HUKUM yang notabenenya materi kuliahnya kebanyakan berupa teori-teori itu aja rasanya bagai masuk ke penderitaan tiada akhir apalagi yang jurusan mata kuliahnya harus ngehadapin hitung-hitungan yaa. #lebay ya hehehehe

Beruntungnya atau sialnya lagi nih mayoritas para dosen pengajar mata kuliah beneran seperti habis dicharge full tenaganya saat memberikan materi perkuliahan jadi bayangkan saja harus duduk manis full 2 sks (2 jam) mendengarkan para dosen berceramah dan mengajar tanpa diberi kesempatan istirahat sejenak. #Gilaaaa.

Melihat jadwal kuliah sih sebenarnya jadwal kuliah saya malah agak free dibandingkan semester-semester lalu. Saya kuliah sehari paling banyak 2 mata kuliah dan kadang-kadang cuma 1 matakuliah setelah itu bisa langsung pulang ke Tabanan. Tapi pulang ke Tabanan pun bawaannya horror karena membawa tugas segambreng dari para dosen. Hell yeah!

SEBERAPA PENTING MENIKAH ITU?





Unknown | 10:12:00 AM | Be the first to comment! | +1


Mungkin Anda pernah mendengar istilah "Jomblo Jatuh Tempo" yang pernah menjadi tema di salah satu program “Mario Teguh Golden Way”. “Jomblo Jatuh Tempo” istilahnya  menohok banget ya, tentunya yang paling tertohok adalah para jomblo yang sampai sekarang  belum juga mendapatkan pasangannya padahal target nikah sudah diujung tanduk. Opss.

Menikah? Sebuah kata yang mungkin menjadi impian dan idaman banyak orang. Sebagian mengatakan dengan menikah kita akan menemukan pelabuhan hidup kita. Sebagian lainnya  mengatakan dengan menikah kita akan menjadi lebih bahagia dalam menjalani hidup ini. Sebagiannya lagi mengatakan dengan menikah kita akan dapat melanjutkan keturunan kita. Yang menjadi pertanyaan sebenarnya seberapa pentingkah menikah itu?

Untuk para jomblo (termasuk saya, hehe), mungkin sudah banyak sekali membaca tulisan yang memotivasi dan menguatkan jomblowers  untuk tetap kuat dalam menjalani hidup dengan status kejombloannya. Beberapa tulisan ada yang menjelaskan betapa bahagianya menjalani hidup lajang, kita bebas menikmati hidup kita, bebas berkumpul dengan teman-teman, bebas hang out, bebas pergi  dan melakukan hal apa saja yang kita suka. Memang tulisan tersebut ada benarnya, namun sampai kapan kita bertahan dengan ‘kebebasan’ itu?

Ketika usia kian merangkak naik, kita dipusingkan dengan pertanyaan orang tua “kapan nak kamu mau mengenalkan pacarmu?”. Kita dibuat gila oleh gunjingan para tetangga “Pacarnya siapa? Dari mana? kapan mau menikah?” dan parahnya kita menjadi stress ketika bertubi-tubi mendapatkan undangan nikah dari teman kita. Lalu mungkin timbul pertanyaan “Kenapa menikah seakan menjadi keharusan sih, padahal saya sudah (cukup) bahagia dengan hidupku sekarang.”

Sudah menjadi kodrat, manusia memerlukan suatu pelabuhan yang menjadi tempat untuk berbagi kebahagiaan, masalah, air mata, tawa dan tangis, karena sejatinya manusia membutuhkan tempat untuk menuangkan apa yang dirasanya. Contoh gampangnya saja, ketika kita memiliki masalah kita pasti ingin berbagi cerita masalah ini pada seseorang. Walapun kita belum menemukan solusinya, paling tidak dengan berbagi cerita  kita akan menjadi lebih plong.

Dengan menjadi lajang mungkin kita akan bebas lepas melakukan apa saja. Namun ketika kita pulang kita akan merasa ‘sendiri’. Memang kita memerlukan “Me Time” tapi terkadang “Me Time” juga ada kadarnya. Sebagai makhluk sosial tidak dipungkiri kita memerlukan orang lain untuk menopang hidup kita. Betulkan? hehehe

Ketika kita menikah ada seseorang yang mungkin selalu setia mendampingi hidup kita baik kala suka dan duka. Ketika kita lelah dan capek dengan semua urusan kantor ada istri yang menyambut kita dengan senyuman manisnya dan secangkir kopi nikmat. Ketika kita memiliki masalah ada pacar/istri yang siap mendengarkan semua curahan hati kita. Ketika kita sakit ada seseorang yang akan dengan setia dan penuh kasih merawat kita sampai sembuh. Kebahagiaan itu akan semakin bertambah dengan kehadiran sang buah hati yang tawa dan candanya saja  sudah cukup membuat hati kita buncah dengan kebahagiaan. Indahnyaaaa...............

Untuk kita yang masih membayangkan indahnya menikah padahal masa jomblo kita sedang mendekati jatuh tempo tetaplah berpikir optimis, lakukan semaksimal apa yang kita bisa lakukan. Kalau kita sedang naksir seseorang, kenapa kita tidak mulai bergerak untuk mendekatinya sebelum diambil alih oleh orang lain. Kalau kita masih belum punya gebetan kenapa kita tidak mencoba untuk memperluas pergaulan, mengikuti organisasi, berkunjung ke tempat teman siapa tahu nanti kita akan  dapat gebetan.

Kadang dengan menetapkan tempo memberi kekuatan bagi kita untuk segera memenuhi target sebelum tempo itu jatuh. Meminjam istilah the power of kepepet, semakin kita kepepet semakin besar usaha yang akan kita lakukan dan semoga kemungkinan untuk berhasil juga semakin besar jangan lupa untuk diiringi dengan doa tentunya.

Untuk para jomblo yang sudah mendekati jatuh tempo teruslah berusaha semaksimal mungkin semasih belum jatuh tempo, soal hasil akhirnya pasrahakan saja sama yang di Atas, kan hanya yang di Atas yang tahu terbaik buat kita. Yang kita pikir tidak baik pun belum tentu tidak baik untuk kita. Semangaatt



INILAH TANDA-TANDA KALAU SI DIA (MUNGKIN) SELINGKUH





Unknown | 9:43:00 AM | Be the first to comment! | +1


Seseorang "manis" yang terlihat tak mungkin macam-macam pun bisa menjadi peselingkuh. Mulai dari selingkuh kecil hingga selingkuh berat yang berlanjut ke ranjang! Tandai ciri-cirinya!
Bukan berarti harus mencurigai pasangan Anda. Tapi, seperti anekdot "kucing disodori ikan asin pasti langsung disambar", siapa yang tak tergoda jika ada seseorang yang terus-menerus mencoba menarik perhatian kita. Karena sering bertemu, mengobrol, dan akhirnya saling curhat, perselingkuhan pun semakin mungkin terjadi. Apalagi bila kebetulan kondisi hubungan dengan pasangan pun sedang seperti mendung yang gelap.

Namun, tentu saja tak berarti solusinya adalah mengawasi dan menginterogasi pasangan selama hampir 24 jam. Yang penting, ciptakan hubungan yang kondusif di antara Anda berdua, dan belajarlah jeli membaca tanda-tanda kemungkinan adanya perselingkuhan. Dengan begitu, pengkhianatan bisa segera dihentikan, dan hubungan Anda berdua pun masih terselamatkan.

Lalu, apa saja tanda-tanda awal yang bisa dijadikan petunjuk? Marcella Bakur dan Raymon B. Green dalam buku mereka, 180 Telltale Signs Hates Are Cheating and How to Catch Them, mengungkapkan 32 tanda emosional seseorang yang sedang berselingkuh.

1. Dia lebih perhatian dari biasanya. Ini karena dia merasa bersalah kepada Anda. Namun, perhatian tersebut perlahan-lahan akan berkurang dan akhirnya menghilang setelah perselingkuhan semakin dalam.