Catatan Mahasiswa

GORESAN PEMIKIRAN & UKIRAN PENGALAMAN SEORANG MAHASISWA

Sabtu, 23 Agustus 2014

AKAN ADA MASANYA





Unknown | 10:47:00 PM | 2 Comments so far | +1


Akan ada masanya, ketika semua harapan berkumpul dan bergumul dalam ketiadaan lalu melebur kembali bersama semangat yang beranak pinak. Tak terelakkan lagi saat itu. Ketika nurani berbisik gemuruh, ketika langkah kaki tegap selalu, dan jiwa yang cerah meranggas hari dalam suasana baru. Akan ada masanya memang, ketika semua semangat kembali, bergumul dengan realitas yang baru dan meninggalkan yang semu.

Tapi yang paling menyengsarakan adalah ketika tak ada lagi pencerah jiwa dalam bilangan detik. Tak ada lagi roh menginspirasi untuk sekedar mengisi kekosongan.
Sepi.....
Seperti gerbong-gerbong kereta kosong yang gelap dan pengap.

Sesak,......
Ingin segera berlari........
Rasanya ada tangisan dalam diam, laksana menyimpan kepedihan tak bersuara.

Di saat itulah kita menyadari, betapa hidup yang mulia adalah tentang mengisi jiwa dengan bening embun pagi juga mata air terbersih yang ada di ujung bumi.

beginilah-prinsip-seorang-dai

Kita mungkin tak bisa memungkiri, terkadang manusia jatuh dan tenggalam dalam kubangan nista, lalu kembali bangkit dengan semangat tak terperi. Namun selain tak bisa memungkiri, lebih sering terjadi karena jiwa terus mengalpai diri. Memakaikan seribu satu alasan untuk tak bergerak, membisikkan satu persatu kepahitan yang terasa nikmat, juga  menyiksa batin yang haus akan Iman dan Ihsan.

Kita sering meng-alpa-i diri, lalu lupa untuk menginsyafi. Waktu terus berjalan, namun kealpaan bisa berhenti bisa juga terus menderu. Semua ada ditangan kita. Memilihnya untuk kembali, atau memintanya tetap berdiam diri di sini.

KW

OBROLAN JOMBLO NGALUR NGIDUL





Unknown | 10:23:00 PM | 3 Comments so far | +1



Dari pada “BT…BT ahh, BT…BT ahh” liat temen-temen saya pada asyik sendiri. Mending saya coba kacauin keseriusan mereka. Saya ajak mereka diskusi, topik yang saya lempar agak-agak sensasional (menurut saya). Cinta, itulah headline yang pengen saya floor-kan kepada mereka. Topik ini sebenernya kurang sreg jika menjadi bahan obrolan kami. Tapi mau apalagi, otak yang ngaco seringkali mikirin hal-hal di luar kebiasaan yang bisa menarik perhatian lawan bicara.


Sepengetauan saya, masalah cewek beserta cinta merupakan alat yang klop buat menyedot keingintauan laki-laki. Boong aja kalo misalnya ada cowok bilang, hari gini ngomong cinta, basi luh!!! yah meskipun basi tapi masih bisa diolah toh? Lagian sok muna’ luh padahal kalo pada mau tidur sering dengerin lagu-lagu cinta dari Peterpan, Samson bahkan Kangen band (dibaca: Kanjen) di winamp/itunes-nya!!.


Dalam kamar temen saya yang super macho bernama Sukirman (nama disamarkan) dan didekorasi seartistik itu. Saya ngoceh duluan dan bilang:

“Kalo bagi saya cinta timbul saat pada pandangan pertama atau bekennya love at first sight. Di fase inilah cinta dapat kita rasakan kehadirannya seketika, waktu ada seorang cewek yang bener-bener bikin mata ini gak mau lepas liat yang bersangkutan dan seluruh tulang di kaki pada lemes”


Nah temen saya itu langsung menangkis, gini dia bilang:

“Waah aku gak sepakat kawan!! menurutku untuk menemukan sebuah cinta, dibutuhkan proses. Mulai dari perkenalan, pendekatan, dan persentuhan (waattt? persentuhan?). Sebab katanya lagi, kalo opini yang saya katakan tadi bukan cinta tapi cuma sekedar nafsu ngeliat cewek cantik trus seksi”.

Jumat, 22 Agustus 2014

NASI KOTAK





Unknown | 8:21:00 PM | Be the first to comment! | +1


Saya mendengar sebuah kisah mengharukan dari seorang teman. Ada seorang nenek setiap hari membuat nasi kotak kasih. Satu kotak nasi seharga enam ribu rupiah, dalam nasi kotak tersebut berisi daging dan empat jenis sayuran, keseluruhan nasi kotak ini terlihat mewah.

Teman saya bertanya kepada nenek itu, “Mengapa Anda jual nasi kotak itu begitu murah?”

Nenek itu berkata, sekarang situasi ekonomi sedang lesu, sangat sulit mencari uang. Banyak anak kecil tidak memiliki uang jajan untuk membeli makanan, ataupun membayar uang sekolah. Sedangkan orang dewasa sangat sulit mendapatkan pekerjaan, walaupun sudah mendapatkan pekerjaan gajinya juga sangat minim.

Oleh karenanya Nenek sangat berharap bisa membuat kelompok pekerja menghabiskan uang yang paling minim, bisa menikmati nasi kotak yang bergizi. Dia juga sangat berharap orang lain bisa meniru tindakannya, agar lebih banyak orang lagi yang bisa memberikan perhatian kepada kaum buruh dan pekerja tingkat menengah bawah.

“Lantas, berapakah modal Nenek untuk membuat satu kotak nasi? Jika uangnya tidak mencukupi siapa yang mendukung Nenek?” tanya teman saya.

Nenek itu berkata, “Sekarang ini harga barang terus naik, modal untuk membuat satu kotak nasi sebesar sepuluh ribu rupiah, berapa uang yang Nenek miliki maka sebanyak itu nasi kotak yang akan Nenek buat. Jika uang hasil penjualan tidak mencukupi, maka dia akan mengambil uang bulanan dari anaknya untuk menutupi kekurangan itu.

Akhirnya teman saya itu bertanya lagi, “Apakah keluarga Nenek mendukung kebaikan ini?”

Nenek itu mengatakan, putranya pernah menasehatinya untuk menikmati hari tua, tanpa perlu bersusah payah setiap hari membuat nasi kotak. Sibuk bekerja dari siang hingga malam. Tetapi putranya melihat nenek melakukan hal ini dengan riang gembira, akhirnya dia mendukung keinginan Nenek.

Nenek itu menambahkan, perbuatan baik bisa dan boleh dilakukan setiap orang. Asalkan semua orang bersedia mengorbankan sedikit rasa kasih, maka masyarakat ini semakin lama makin mempunyai harapan.

Seorang Ibu negara AS pernah mengatakan, “Ada orang yang memberikan waktu, ada orang yang menyumbangkan uang, ada yang menyediakan teknik dan relasi mereka, ada pula yang benar-benar mengorbankan jiwa dan raganya. Dapat dikatakan setiap orang memiliki sesuatu yang bisa didermakan. Jiwa dan kasih kesemuanya ini disulut dan membara dari lubuk hati kebaikan.”

Ketika kita hidup di tengah-tengah masyarakat, mungkin bisa merasakan realitas masyarakat, lingkungan yang dingin tidak ada kepedulian. Juga mungkin sekarang ini kita tidak bisa mengubah apapun, juga tidak bisa menuntut orang lain untuk meniru kita. Tetapi kita bisa mengubah diri kita sendiri.

Jika semua orang bisa berpikir pada sudut kebaikan, bisa lebih dulu memikirkan orang lain sebelum melakukan sesuatu, maka dunia ini akan lebih indah, sumber dari kebaikan ini akan terus mengalir selamanya.

LELAH BERKELANA





Unknown | 7:57:00 PM | Be the first to comment! | +1


Langkah dan terus melangkah menyusuri jalanan disepanjang dunia. Melihat cakrawala yang membentang, bertualang menantang dunia. Menyusuri jalan yang tak pernah kulalui. Ada rasa gembira karena bertemu dengan dunia baru. Menyaksikan betapa beragamnya insan yang ada. Bertualang dari satu dunia menuju dunia yang lain, seakan tak pernah lelah untuk mengembara. Berjalan menuju ujung langit, seakan ingin menggapainya tapi langit tak pernah dapat untuk digapai.

Hari merangkak menuju senja. Rasanya kakiku sudah letih untuk melangkah. Aku lelah untuk berkelana. Tak elok rasanya untuk terus mengembara. Mungkin sudah saatnya aku mencari persinggahan untuk melepas penat, bukan untuk sejenak tapi untuk selamanya.

KW