Catatan Mahasiswa

GORESAN PEMIKIRAN & UKIRAN PENGALAMAN SEORANG MAHASISWA

Rabu, 25 September 2013

TERLALU 'KENYANG' UNTUK BERMIMPI.. HARUSKAH BERHENTI?





Unknown | 8:53:00 PM | Be the first to comment! | Tweet +1 Like


“Andai suasana hidup seperti anak kecil kelaparan yang terdampar di restoran all-you-can-eat dan mimpi2 kita adalah makanannya.. sungguh menyenangkan ya? Sayangnya beberapa dari kita punya kapasitas perut yang terbatas sehingga sebanyak apapun makanannya kalau sudah kenyang ya gak bisa makan lagi”
Sekedar nongkrong cemal cemil sama teman waktu SMP dan SMA sembari ngobrol ngalor ngidul merupakan hal yang menyenangkan. Keadaan di mana kita masih begitu muda dan membicarakan begitu banyak mimpi. Keadaan di mana masih bisa bermimpi begitu tinggi, tidak realistis, namun tetap menyenangkan. Dan mimpi yang paling pasaran adalah “Hidup berkecukupan, Punya istri cantik / suami ganteng dan baik, Anak-anak yang Pintar serta harta berlimpah” singkatnya Live Happily Ever After.
Sayang, makin ke sini, makin tua (karena belum tentu makin dewasa :)  rasanya hidup sempurna, live happily ever after adalah sesuatu yang well… gak gitu mungkin ya.)
Karena hidup itu keras, dan mimpi-mimpi yang kita punya seringkali tak mau bekerja sama..
Sehingga dari segitu panjangnya list mimpi dan harapan kita, kita gak bisa tamak pingin dapetin semuanya.. Pingin dapetin semua mimpi yang ada. Ujung-ujungnya bukannya mencoret salah satu mimpi yang ada di list karena sudah dipenuhi, mimpi itu malah dicoret karena rasanya kita sudah tak mampu lagi meraihnya.
Mencoret list dari mimpi, ketika realitas harus dihadapi dan waktu terus memburu.
Misalkan saja kita ambil contoh Karyo yang dulu bermimpi punya mobil BMW, memiliki perusahaan sendiri di bidang otomotif, istri yang cantik dan anak-anak yang pintar. Tapi Karyo di umur 45 tahun adalah Karyo yang merupakan pekerja korporat. Ia memang seorang General Manager di perusahaan yang bergerak di perminyakan. Mobilnya BMW tapi sampai sekarang belum menikah!
Karyo meraih mimpinya untuk punya mobil BMW, namun dia bukan enterpreneur, dan belum menikah. Ibarat di restoran all-you-can-eat dan mimpi Karyo adalah makanan, Karyo mungkin masih punya kesempatan untuk keluar dari pekerjaannya. Menikah lalu membuka bisnis otomotif. Namun Karyo sudah “kenyang” dan ia sudah lelah hingga tidak punya kekuatan untuk bangun dan memakan sisa makanan yang ada di restoran.
Mimpi selalu tergantung atas Kemampuan dan Realitas. Sehingga kadang kita memang gak bisa memiliki semuanya. Hidup semua orang nggak sempurna, makanya bisa kita lihat di twitter masih banyak kok yang galau, segemerlap apapun kelihatannya hidup mereka :p
Bukan hal yang negatif untuk bermimpi, karena manusia memang harus bermimpi untuk membuat hidup lebih bermakna kan? Tapi kalau mimpi sudah mulai jd ambisi. Rasanya hidup menjadi begitu perfect-wannabe dan kita malah jadi nggak kerasa hidup…!
Hidup bukan untuk diatur mimpi, tapi untuk mengatur mimpi, berniat, belajar dan berusaha sekuat tenaga untuk meraihnya..
KW


By Unknown
This is the Author Bio Box
Enter short description about yourself here
Get more from Unknown on and Twitter

Share and Spread Share On Facebook +1 This Post blogger tips Digg This Post Stumble This Post Tweet This Post Tweet This Post Tweet This Post Save Tis Post To Delicious Share On Reddit Bookmark On Technorati

You Might Also Like

0 komentar: