Catatan Mahasiswa

GORESAN PEMIKIRAN & UKIRAN PENGALAMAN SEORANG MAHASISWA

Kamis, 18 September 2014

MARI KENALI DIRI KITA





Unknown | 1:44:00 AM | 5 Comments so far | Tweet +1 Like


Manusia dikenal sebagai makluk sosial yang perlu bersosialisasi aktif dengan sesamanya. Meskipun begitu, manuasia pun tidak lepas dari rasa egoisme yang tinggi. Tapi dibalik ego yang tinggi itu, sudahkah kita sebagai manusia mengenali diri kita sendiri dan menerima diri kita ini secara utuh?

Sering kita mendengar kata-kata "tidak ada yang memahami" yang ditujukan untuk orang lain. Namun, jika kata itu ditujukan kepada diri kita sendiri, saya yakin belum tentu kita pun bisa menjawab dengan pasti, karena sebenarnya banyak diantara kita yang belum mengenal baik siapa dirinya.

Bagaimnana kita bisa yakin kita sudah mengenal diri kita? mari kita coba bereksperimen dengan diri kita sendiri. Tulislah dalam sebuah kertas hal baik yang pernah kita lakukan selama seharian ini, serta kepada siapa tindakan itu kita tujukan. Setelah itu tulislah juga hal buruk yang sudah dilakukan selama seharian ini serta kepada siapa hal tersebut dilakukan. Mari kita lihat, mana yang lebih banyak?

Ketika belum dicoba mungkin kalian akan berpikir bahwa hal ini sulit dan pastilah lebih banyak keburukan yang tertulis. Karena sudah jelas jawabannya maka kalian tidak mau mencobanya. Padahal justru keberanian untuk menulis itulah yang akan membantu kalian untuk bisa mengenali diri kalian sendiri dan ikhlas menerimanya. Ketika kalian sudah tahu dengan pasti apa kejelekan kalian, maka kalian dapat lebih mudah untuk menerima kritikan dari orang lain. Dan saat kalian bisa terbuka dan menerima kritikan, itu adalah bukti nyata penerimaan kalian yang ikhlas terhadap kondisi pribadi kalian. Simple bukan?

Tentu tidak jarang ada orang yang tidak terima bahkan tersinggung, kemudian berakhir dengan kebencian terhadap orang lain hanya karena sebuah kritikan atau saran dari orang lain yang tidak dapat diterima oleh orang tersebut. Jangan lupa bahwa ketika ada bulu mata yang terlepas dan jatuh ke mata kita. Pasti kita memerlukan cermin untuk melihatnya. Padahal bukankah mata adalah indra pengelihatan? Lalu kenapa kita tidak bisa melihatnya dan perlu bantuan cermin? Seperti itu pulalah orang lain bagi kita.

Terkadang kita tidak bisa melihat tindakan kita secara jelas. Dari sudut pandang kita, hal itu mungkin adalah yang baik. Tapi yang baik bagi kita belum tentu baik bagi orang lain. Padahal sebagai makluk sosial, interaksi dengan manusia lain adalah mutlak, entah itu orang asing atau kerabat sendiri. Bukankah ungkapan "kritik yang membangun" hal itu berarti kritik yang mungkin bernada pedas dan menyinggung, sekalipun tetap memiliki dampak positif bagi diri kita. Karena dengan menerimanya kita dapat mengintrospeksi diri.

Sama seperti cermin yang membantu kita melihat lebih jelas, kritikpun demikian. Karena tidak mungkin ada kritik jika kita tidak dianggap telah merugikan diri kita maupun orang lain. Karena tidak jarang kepentingan kita berbenturan dengan orang lain. Karena itu mari kita terima setiap kritik dan saran orang lain sebagai bentuk penerimaan kita terhadap diri kita sendiri, serta sebagai sarana untuk perbaikan diri. Karena menjadi manusia yang egois dan tidak beradab itu mudah, tapi menjadi manusia ikhlas dan bermanfaat itu perlu proses panjang dan tempaan yang keras dari lingkungan sekitarnya demi membangun kebijaksanaan diri.

Semoga bermanfaat bagi diri saya sendiri dan memberikan pencerahaan bagi kalian yang telah mebacanya.

KW


By Unknown
This is the Author Bio Box
Enter short description about yourself here
Get more from Unknown on and Twitter

Share and Spread Share On Facebook +1 This Post blogger tips Digg This Post Stumble This Post Tweet This Post Tweet This Post Tweet This Post Save Tis Post To Delicious Share On Reddit Bookmark On Technorati

You Might Also Like

5 komentar: